Hari pertamaku di Desa Sukajadi untuk KKP
Dear, entah mengapa dan apa yang
membuatku merasa tenang menjelang KKP (Kuliah Kerja Profesi). Orang lain dengan
sekian kesibukannya mempersiapakan dengan berbagai hal, sedangkan aku pada saat
itu masih berapa di pangkuan ibu. Aku yang selalu merindukan rumah tengah
menikmati kebersaan keluarga pada saat itu. Alhamdulillah aku diberikan
kesempatan untuk melaksanakan ibadah puasa hari pertama di rumah bersama
keluarga setelah selama tiga tahun terakhir ini tidak pernah aku rasakan lagi.
Hari ini pun tiba, tepatnya
tanggal 1 Juli 2014 dengan persiapan seadanya karena itu adanya. Aku berangkat
ke Desa Sukajadi Kec Sukakarya Kab Bekasi untuk melaksanakan ibadah KKP. Kita
berangkat bersama-sama menggunakan bis, berangkat dari Bogor pukul 05.16 dengan
mengucapkan Bismilllah Bis pun melaju. Perjalanan yang cukup panjang dan aku
pun tidak ingin melewatkan waktu begitu saja. Mengisinya dengan yang bermanfaat
itu jauh lebih baik.
***
Setiap
perjalanan pasti ada persinggahan, yah mungkin pada saat itu bisa dikatakan
persinggahan untuk kami. Berhenti sejenak untuk beristirahat dan kemudian
melanjutkan perjalanan.
Setiba di
kantor Bupati Kabupaten Bekasi, kami disambut dengan baik dan penyambutan itu
berjalan dengan lancar yang diakhiri dengan penyerahan pelakat dari pihak IPB kepada Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi begitupun sebaliknya.
****
Tidak menunggu
lama setelah penyambutan itu kami melanjutkan perjalanan menuju kantor
kecamatan. Luar biasa disana kita sudah ditunggu oleh beberapa petinggi baik
dari pihak kecamatan dan pihak desa. Dan aku bersyukur kelompok aku sudah
ditunggu oleh kepala desa dan siap untuk mengantarnya ke rumah beliau. Iya
betul saya dan teman-teman kelompok Desa Sukajadi, Kec Sukakarya Kabupaten
Bekasi dipersilahkan untuk tinggal di rumah pak Kades untuk dua bilan kedepan
selama KKP berlangsung. Sungguh nikmat yang senantiasa aku syukuri, karena
beliau beserta keluarga memperlakukan aku dan teman-teman dengan baik.
***
Setiba di
rumah pak Kades dengan akrabnya kami langsung berbaur dan mengobrol seakan
banyak pertanyaan yang sangat mengebu-gebu untuk kita tanyakan. Hari pertama
yang menyenagkan, bagaimana tidak layaknya saudara atau mungkin anak-anaknya
beliau kita diajak untuk berbelanja bersama. Oh iya sebelumnya perkenalkan pak
Kades bernama Eman supriatna dan Bu Kades memiliki tiga orang anak, anak
pertama Kuliah di Unsika semester 3 jurusan pemerintahan, anak kedua kelas 3
MTs dan anak ketiga kelas 3 SD. Yah itulah keluarga pak Kades yang selama dua
bulan kedepan akan menjadi keluarga aku dan teman-teman.
***
Oh iya Dear, berdasarkan
hasil ngobrol-ngobrol santai kami dengan pak Kades mengenai permasalahan yang
terjadi di Desa Sukajadi terutama permaslahan pertanian. Ini nih yang menjadi
permasalahannya. Pertama sungai Ciherang yang menjadi sumber perairan pertanian
masyarakat sudah tercemar limbah pabrik. Sehingga dapat mengganggu sistem
pertanian masyarakat. Selain itu juga banjir yang tingginya mencapai lutut
orang dewasa mengakibatkan padi yang baru ditanam harus luluh lantah tersapu
air banjir. Sehingga mengakibatkan pola tanam yang tidak serempak di lahan
pertanian yang sama. Serangan OPT pun tidak dapat dihindari. Untuk hama yang
sering mereka keluhkan adalah serangan wereng batang coklat dan penggerek
batang. Hal ini dapat dilihat dari sistem budidaya mereka yang masih mengandalkan
pestisida sebagai pengendaian terampuh dan tidak dikembalikannya jerami ke
tanah juga berperan pada belum optimalnya produktifitas padi di Desa
Sukajadi ini. Alasan mereka menggunakan pestisida dengan intensif karena tidak
ada penyuluhan tentang pestida dan menjadi korban ajang promo produsen pestisida. Hal ini karena petugas penyuluh hanya terdapat
satu untuk empat desa itu pun perempuan dan memiliki kesibukan lain yaitu
mengajar. Beliau bernama ibu Yeni. Untuk alasan jerami tidak dikembalikan yah simpel saja karena
memerlukan waktu lama untuk mengembalikan jerami ke lahan sampai menjadi busuk
dan dapat diolah tanahnya. Padahal dengan dikembaikannya jerami ke sawah dapat mengurani kebutuhan pupuk dan serangan OPT.
***
Tapi ya begitulah
petani masih belum mendapatkan pencerahan dan keadaran akan pentingnya
pertanian yang kembali ke alam dan memanfaatkan sesuatu yang bernilai untuk
pertanian. Disinilah peran kita sebagai mahasiswa, belajar dari mereka,
memahami dan turut merasakan apa yang mereka rasakan. Masuk kedalam kehidupan
mereka dan memberikan penyeuluhan yang dapat mencerahkan masyarkat mengenai
penegetahuan umum yang menunjang untuk pertanian lebih baik lagi. Oh iya
masalah pertanian yang lain juga masih perlu diperhatikan. Yaitu masih
kurangnya perhatian dan kesadaran masyrakat akan pentingnya mengoptimalkan
lahan pekarangan rumah. Yah jadi masih banyak pekarangan rumah masyrakat yang
hanya dimanfaatkan untuk tempat bermain anak-anak, sayang banget kan? Padahalkan kalau lebih dioptimalkan lagi dapat menjadi pekarangan yang indah dan mampu mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari :) ..
***
Yah begitulah
hari pertama aku di tempat KKP, alhamdulillah baik rezekinya. Mendapatkan keluarga
baru yang luar biasa baiknya, teman-teman yang ketje beud, serta sambutan
hangat dari setiap stakeholders beserta masyarakat yang kita jumpai. Hari pertama
ini ditutup dengan buka puasa bersama di rumah pak Kades, shalat tarawih dan obrolan santai penuh
makna... selesai nantikan episode berikutnya bakalan ada apa yah? Yang jelas
insya Allah aku menikmati KKP di bulan Ramadhan ini, aku menjalankan semuanya
tanpa megurangi kebutuhan aku akan ibadahku di bulan suci ini. Semoga Allah
seantiasa memberikan perlindungan-NYA dan semuanya berjalan dengan lancar
aamiiiin. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan (ar-Rahman).
Di Sepinya malam, Bekasi 01 Juli
2014_TSA_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar