Rabu, 02 Juli 2014

Hari pertamaku di Desa Sukajadi untuk KKP



 Hari pertamaku di Desa Sukajadi untuk KKP

Dear, entah mengapa dan apa yang membuatku merasa tenang menjelang KKP (Kuliah Kerja Profesi). Orang lain dengan sekian kesibukannya mempersiapakan dengan berbagai hal, sedangkan aku pada saat itu masih berapa di pangkuan ibu. Aku yang selalu merindukan rumah tengah menikmati kebersaan keluarga pada saat itu. Alhamdulillah aku diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah puasa hari pertama di rumah bersama keluarga setelah selama tiga tahun terakhir ini tidak pernah aku rasakan lagi.
Hari ini pun tiba, tepatnya tanggal 1 Juli 2014 dengan persiapan seadanya karena itu adanya. Aku berangkat ke Desa Sukajadi Kec Sukakarya Kab Bekasi untuk melaksanakan ibadah KKP. Kita berangkat bersama-sama menggunakan bis, berangkat dari Bogor pukul 05.16 dengan mengucapkan Bismilllah Bis pun melaju. Perjalanan yang cukup panjang dan aku pun tidak ingin melewatkan waktu begitu saja. Mengisinya dengan yang bermanfaat itu jauh lebih baik.
***
Setiap perjalanan pasti ada persinggahan, yah mungkin pada saat itu bisa dikatakan persinggahan untuk kami. Berhenti sejenak untuk beristirahat dan kemudian melanjutkan perjalanan. 

Setiba di kantor Bupati Kabupaten Bekasi, kami disambut dengan baik dan penyambutan itu berjalan dengan lancar yang diakhiri dengan penyerahan pelakat dari pihak IPB kepada Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi begitupun sebaliknya.
****
Tidak menunggu lama setelah penyambutan itu kami melanjutkan perjalanan menuju kantor kecamatan. Luar biasa disana kita sudah ditunggu oleh beberapa petinggi baik dari pihak kecamatan dan pihak desa. Dan aku bersyukur kelompok aku sudah ditunggu oleh kepala desa dan siap untuk mengantarnya ke rumah beliau. Iya betul saya dan teman-teman kelompok Desa Sukajadi, Kec Sukakarya Kabupaten Bekasi dipersilahkan untuk tinggal di rumah pak Kades untuk dua bilan kedepan selama KKP berlangsung. Sungguh nikmat yang senantiasa aku syukuri, karena beliau beserta keluarga memperlakukan aku dan teman-teman dengan baik.
***
Setiba di rumah pak Kades dengan akrabnya kami langsung berbaur dan mengobrol seakan banyak pertanyaan yang sangat mengebu-gebu untuk kita tanyakan. Hari pertama yang menyenagkan, bagaimana tidak layaknya saudara atau mungkin anak-anaknya beliau kita diajak untuk berbelanja bersama. Oh iya sebelumnya perkenalkan pak Kades bernama Eman supriatna dan Bu Kades memiliki tiga orang anak, anak pertama Kuliah di Unsika semester 3 jurusan pemerintahan, anak kedua kelas 3 MTs dan anak ketiga kelas 3 SD. Yah itulah keluarga pak Kades yang selama dua bulan kedepan akan menjadi keluarga aku dan teman-teman.
***
Oh iya Dear, berdasarkan hasil ngobrol-ngobrol santai kami dengan pak Kades mengenai permasalahan yang terjadi di Desa Sukajadi terutama permaslahan pertanian. Ini nih yang menjadi permasalahannya. Pertama sungai Ciherang yang menjadi sumber perairan pertanian masyarakat sudah tercemar limbah pabrik. Sehingga dapat mengganggu sistem pertanian masyarakat. Selain itu juga banjir yang tingginya mencapai lutut orang dewasa mengakibatkan padi yang baru ditanam harus luluh lantah tersapu air banjir. Sehingga mengakibatkan pola tanam yang tidak serempak di lahan pertanian yang sama. Serangan OPT pun tidak dapat dihindari. Untuk hama yang sering mereka keluhkan adalah serangan wereng batang coklat dan penggerek batang. Hal ini dapat dilihat dari sistem budidaya mereka yang masih mengandalkan pestisida sebagai pengendaian terampuh dan tidak dikembalikannya jerami ke tanah juga berperan pada belum optimalnya produktifitas padi di Desa Sukajadi ini. Alasan mereka menggunakan pestisida dengan intensif karena tidak ada penyuluhan tentang pestida dan menjadi korban ajang promo produsen pestisida. Hal ini karena petugas penyuluh hanya terdapat satu untuk empat desa itu pun perempuan dan memiliki kesibukan lain yaitu mengajar. Beliau bernama ibu Yeni. Untuk alasan jerami tidak dikembalikan yah simpel saja karena memerlukan waktu lama untuk mengembalikan jerami ke lahan sampai menjadi busuk dan dapat diolah tanahnya. Padahal dengan dikembaikannya jerami ke sawah dapat mengurani kebutuhan pupuk dan serangan OPT.
***
Tapi ya begitulah petani masih belum mendapatkan pencerahan dan keadaran akan pentingnya pertanian yang kembali ke alam dan memanfaatkan sesuatu yang bernilai untuk pertanian. Disinilah peran kita sebagai mahasiswa, belajar dari mereka, memahami dan turut merasakan apa yang mereka rasakan. Masuk kedalam kehidupan mereka dan memberikan penyeuluhan yang dapat mencerahkan masyarkat mengenai penegetahuan umum yang menunjang untuk pertanian lebih baik lagi. Oh iya masalah pertanian yang lain juga masih perlu diperhatikan. Yaitu masih kurangnya perhatian dan kesadaran masyrakat akan pentingnya mengoptimalkan lahan pekarangan rumah. Yah jadi masih banyak pekarangan rumah masyrakat yang hanya dimanfaatkan untuk tempat bermain anak-anak, sayang banget kan? Padahalkan kalau lebih dioptimalkan lagi dapat menjadi pekarangan yang indah dan mampu mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari :) ..
***
Yah begitulah hari pertama aku di tempat KKP, alhamdulillah baik rezekinya. Mendapatkan keluarga baru yang luar biasa baiknya, teman-teman yang ketje beud, serta sambutan hangat dari setiap stakeholders beserta masyarakat yang kita jumpai. Hari pertama ini ditutup dengan buka puasa bersama di rumah pak Kades, shalat tarawih dan obrolan santai penuh makna... selesai nantikan episode berikutnya bakalan ada apa yah? Yang jelas insya Allah aku menikmati KKP di bulan Ramadhan ini, aku menjalankan semuanya tanpa megurangi kebutuhan aku akan ibadahku di bulan suci ini. Semoga Allah seantiasa memberikan perlindungan-NYA dan semuanya berjalan dengan lancar aamiiiin. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan (ar-Rahman).

Di Sepinya malam, Bekasi 01 Juli 2014_TSA_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar