Sabtu, 05 Juli 2014

Feeling awesome




Hari ini aku menyaksikannya indah sekali.. Bulatan jingga itu nampak dekat disini, ya disini..

Dear, aku sendiri bingung mau nulis apa? persiapankah, perpisahankah, keberangkatankah atau setelah tiba dan mengukir jejak baru..
aku tidak tahu..

yang pasti aku bersyukur, bersyukur atas nikmat Allah yang tiada tara.. Akan byk perbedaan antara Bulan Ramadhan sekarang dg bulan Ramadhan yg telah aku lewati..

Mungkin Ramadhan yang lalu aku hanya menhabiskan waktu di kosan dan di kampus.. yang jelas orang-orangnya telah aku kenal begitu pun dg sifat dan kepribadiannya..

Insya Allah Ramadhan ini akan berbeda.. mungkin saja aku akan menjumpai lebih byk pengalaman yang sampai saat ini blm pernah aku dptkan.. atau mungkin juga aku menemukan berbagai permasalahan disini.. heemm kemungkinan-kemungkinan itu aku harus siap untuk menghadapinya..

jujur aku masih suka kangen rumah, kedekatan aku dan ibu selalu menjadi alasan aku untuk segera pulang walau hanya libur satu hari.. aku yg masih suka tidur dipangkuan ibu, aku yg selalu menantikan berpuasa bersama keluarga.. aku yang masih belum tahu kehidupan di luar sana, aku yang berpengetahuan sederhana..

Dan hari ini, menit ini dan detik ini akan diuji kedewasaannya, sejauh mana pengetahuan dan ilmu yang selama ini aku dapatkan.. Sungguh percaya atau tidak tapi ini nyata..

Aku hanya ingin mengatakan aku datang kesini untuk banyak belajar dari masyarakat dan berusaha sebanyak mungkin memberikan kebermanfatan untuk mereka...

So, siapapun kamu di rumah, siapapun kamu di kampus dan apapun yang kamu punya.. sekarang waktunya untuk menerima dan melaksanakan amanah itu dengan sebaik-baiknya..

Niatkan karena ibadah, jalani dengan senang dan have FUN.. insya Allah KKP kita berkah..


Pagi itu di dalam Bis, Feeling awesome 01 Juli 2014_TSA_

Jumat, 04 Juli 2014

Rindu





 Rindu

Ketika rindu kian menggebu....

Hati tak pernah meragu...

Bahwa kekutan doa adalah penwar rindu....


Tapi ayah, bersalahkah aku...

Menangis ketika melihat hamparan lautan luas..

Melihat indahnya gelombang ciptaan Allah SWT..

Dan mendengar deburan ombak yang senada...


Berdosakah aku yang selalu merindukanmu...

Aku yang selalu mentimu dalam mimpiku.

Dan aku yang tidak dapat mengukur anganku...

Untuk berjumpa denganmu....


Sudahlah itu hanya luapan emosiku...



Yang merindukamu...

Putrimu...


Mengingatmu di waktu Dhuhaku, Bekasi 05 Juli 2014_TSA_



Hari ketiga di Desa Sukajadi tempat KKP

 
 
Hari ketiga di Desa Sukajadi tempat KKP

Dear, tidak terasa yah sudah hari ketiga aku di tempat KKP dan sudah hari kelima Ramadhan. Alhamdulillah masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalankan aktivitas yang sudah menungguku.
***
Dear, rencananya hari ini aku dan teman-teman kelompok akan bertemu dengan para ketua Gapoktan dan ketua RT Desa Sukajadi. Seperti yang telah didiskusikan tadi malam akhirnya kami pun bersiap-siap. Namun sebelum itu kami mengadakan diskusi terlebih dahulu mengenai program ke depan dan sekedar mengisi jurnal harian. Sungguh suasana yang nyaman dan sangat kekeluargaan, layaknya sudah saling mengenal lama kami terbentuk menjadi sebuah keluarga yang saling melengkapi satu sama lainnya. Tidak lupa juga keakraban kami selalu dihiasi suasana humor yang menghibur. Diskusi pun selesai dan Pak Kades sepertinya sudah siap dan mengajak kami pergi ke Kantor Desa untuk ikut rapat. Hah rapat? Sempat kaget juga sih, soalnya aku tidak menyangka akan diajak untuk rapat mingguan di Kantor Desa. Padahal agenda sebelumnya kami hanya sekedar pertemuan biasa, tapi yasudahlah mau bagaimana lagi walaupun salah kostum kita tetap berangkat bersama pak Kades.
***
Setiba di kantor desa kami disambut dengan baik oleh sekdes dan dipersilahkan memasuki ruangan rapat. Seperti biasa mahasiswa suka banget duduk dibarisan belakang, tapi hal tersebut tidak bertahan lama karena pak Sekdes meminta kami untuk duduk di depan bersama pak Kades beserta jajarannya. Rapat mingguan merupakan agenda rutin yang dilaksanakan di Desa Sukajadi yang membahas program yang sedang berlangsung atau yang akan segera berlangsung. Dalam rapat mingguan desa ini dihadiri oleh Kades, Sekdes, Ketua BPD, PPL, ketua RT, ketua RW, kepala Dusun dan LINMAS beserta kami mahasiswa IPB yang sedang melaksanakan KKP. Sungguh suatu kebanggaan bagi kami dapat ikut serta dalam rapat mingguan desa ini.
***
Heemm, lama juga yah rapatnya aku sempet ngantuk juga Dear maklum sehabis sahur tidak pernah tidur lagi ibu rumah tangga banget nyuci terus si Tika teh he. Tapi alhamdulillah rapatnya akhirnya selesai juga. Menuruk aku yah, rapatnya cukup baik persertanya kooperatif pada banyak yang mengajukan pertanyaan dan pihak Kades, Sekdes dan ketua BPD menanggapinya dengan bijak. Sehingga informasi yang disampaikan kepada para petinggi kampung dapat diterima dengan baik.
***
Dear, rapatnya sudah selesai tapi kami masih memiliki agenda lain yaitu berdiskusi dan sharing dengan ibu Yenie Novianti petugas penyuluh lapang (PPL) yang bertugas sebagai penyuluh untuk dua Desa yaitu Desa Sukajadi dan Desa Sukakarya. Beliau merupakan alumni D3 IPB jurusan Tekknologi benih dan lulusan UNS jurusan Agronomi Hortikultura dan sekarang sedang melanjutkan pendidikan S2. Beliau merupakan orang yang aktif dan penuh semangat, terlihat selama proses diskusi dan sharing ibu Yenie sangat mendominasi pembicaraan kami. Heem sepertinya kita mirip tipe orang deskriptif, terlihat dari cara ibunya bercerita.
***
Kami khususnya aku belajar banyak hal dari ibu Yenie bagaimana sulitnya menjadi penyuluh dan membuat petani mau menerapkan apa yang sudah ibu Yenie dan pihak gapoktan contohkan di laboratorium lapang. Iya betul kita tidak bisa memaksakan kehendak kita untuk secara otomatis merubah sikap petani.
Petani yang berada dibawah bimbingan ibu Yenie sudah mulai mau menerapkan sistem tanam jajar legowo walaupun belum sesuai dengan jajar legowo yang baik. Disini aku mengenal sistem tanam SRI, Jajar legowo, Tabela (Tanam benih langsung). Namun yang menjadi permasalahan di desa ini adalah belum terlaksananya sistem tanam serempak. Penyebabnya sangat beragam mulai dari masalah banjir, sistem tenaga kerja yang bergilir misalnya tenaga kerja tandur dan pengolahan tanah itu terbatas jadi tidak mungkin dapat tanam serempak. Padahal jika diterapkannya sistem tanam serempak dapat memutus siklus hama sehingga mengurangi serangan OPT terhadap tanaman padi.
***
Dear, betul kata ibu Yenie kita hanya bisa berusaha memberikan pengarahan, mencontohkan dan berusaha mengajak adapun mereka mau mengadopsi teknologi yang kita kenalkan itu hanya bonus atas usaha kita. Wah jadi semakin bersemangat nih untuk bisa bermanfaat bagi para petani. Oh iya ibu Yenie juga sering mengadakan pelatihan bersama kelompok tani dalam pembuatan kompos, pemeliharaan Tricogramma di laboratorium, selalu mengingatkan agar mengembalikan jerami ke sawah dan usaha-usaha yang lainnya. Tapi ya itu tadi hanya sedikit petani yang sadar akan pentingnya bertani secara organik dengan berbagai alasan klasik.
***
Oh iya Dear, bu Yenie dan pak Ridwan yang menemani kami berdiskusi pun merespon dengan baik ketika kami memaparkan program yang akan kami lakukan di Desa. Belai bersedia menyediakan lahan untuk percontohan pekarangan lengkap dengan perlengkapannya. Beliau juga dengan senag hati bekerjasama untuk mengundang para kelompok tani ke kantor BP3K pada saat akan diadakannya penyuluhan pertanian berkelanjutan dari kami. Kenapa kami mengundang para kelompok tani karena sasaran yang tepat adalah mereka. Dengan begitu akan mudah informasi disampaikan kepada petani. Karena kikta harus bergerak dari atas dulu kata ibu Yenie. Selain itu juga mereka tidak merasa keberatan ketika sedang ada program di desa kami ikut serta dalam kegiatan tersebut. Misalnya saja petani kampung Caringin ada yang sedang tandur kita ikut menanam atau ada yang sedang panen kita iku panen. Sedikit sedikit kita masukan pemahaman dan ilmu yang sudah kita miliki, bisa dikatakan berbagi dengan tindakan yang nyata. Tapi aku juga sadar sih kalau nantinya aku yang akan banyak belajar dari mereka.
***
Dear, sebetulnya masih banyak hasil sharing bersama ibu Yenie dan pak Ridwan tapi kalau aku ceritakan semuanya disini aku juga bingung sendiri harus mulai darimana. Intinya petani itu tidak mudah menerima teknologi baru yang kita perkenalkan dan merubah sikap itu hal terselut tapi masih mungkin jika kesadaran itu sudah ada pada diri mereka.
***
Cuaca yang sangat panas membuat aku cepat lelah, setelah selesai shalat dzuhur kami pun memutuskan untuk pulang. Waktu menunjukan pukul 13.30 tahu kan Dear posisi matahari tepat di atas kepala dan kita pulang naik motor. Setiba di rumah aku belum sempat menormalkan suhu tubuh tapi sudah tidk tahan dengan rasa kantuk. Akhirnya setelah cuci kaki memutuskan untuk tidur dan tahu tidak Dear bangun-bangun aku demam, suhu tubuh aku naik dan seperti orang sakit. Hal ini berlanjut sampai waktu sahur dan sampai pagi lagi. Terkadang aku juga msih sukabingung dengan diri aku, tidak bisa minum es padahal meliaht teman-teman berbuka dengan meminumnya sepertinya terasa nikmat tapi aku tidak bisa. Mungkin aku bisa menghindari minum es tapi aku tidak bisa menghindari teriknya matahari yang panasnya seperti membakar dan akhirnya kau demam juga. Jujur sedih sih tapi aku tidak berani bilang ibu dan teman-teman, aku bersikap seperti biasa ikut tarawih namun yang beda aku tidak ikut berkumpul bersama mereka diruang TV karena aku memutuskan untuk istirahat agar demamnya cepat turun.
***
Ya begitulah Dear, dalam tidurku sebetulnya aku khawatir, aku takut demam ini berlanjut tapi alhamdulillah aku bisa mengatasinya. Itulah pentingnya menjaga kesehatan tapi semaksimal apapun kita menjaga kembali lagi hanya kita yang mengerti akan diri sendiri maka jangan terlalu memaksakan. Yupz pokoknya aku harus sehat dan semangat untuk menyambut hari keempat di tempat KKP Be Happy Cha:)


Fajar pun belum nampak di Bekasi, 04 Juli 2014_TSA_

Kamis, 03 Juli 2014

Hari kedua di Desa Sukajadi tempat KKP




Hari kedua di Desa Sukajadi tempat KKP

Hari ini aku mengawalinya dengan shalat shubuh berjamaah di mudola sekitar rumah pak Kades. Wah ini kesempatan bagi kami untuk ngobrol-ngobrol dengan Tokoh Agama di desa tersebut. Kebetulan kami bertemu dengan bapak Abdul Rojak, beliau merupakan pemuka agama di desa Suka jadi, selain itu beliau juga memiliki kegiatan seperti mengajar ngaji anka-anak dan menjadi pengisi dalam pengajian ibu-ibu. Namun sayang sekali di bulan Ramadhan ini kegiatan tersebut diliburkan. Heemm pagi itu kembali kami mendapatkan pengalaman dan ilmu baru sebagai bekal untuk bergaul dengan masyarakat di desa tersebut. Seakin tertarik dan semakin ingin mengenal masyarakat lebih dekat.
***
Pegi ini seperti  biasa matahari cerah melengkapi pagiku yang sangat ku nanti. Layaknya ibu rumah tangga aku melakukan pekerjaan ibu rumah tangga tanpa melupakan yang telah aku targetkan. Dapat melakukan segala sesuatu dengan seimbang membuat aku semakin menemukan jati diri. Aku semakin bisa bagaimana mengatur waktu, memilah mana yang lebih penting, penting, biasa dan sangat biasa. Alhamdulillah KKP ini merupakan sekolah karakter buat aku. Di bulan Ramadhan ini aku belajar bagaimana saling menghargai antar umat beragama dan menciptakan keakraban antar teman sekelompok. Jadi gak heran kalau teman-teman kelompok aku pada kompak dan ketje beud dah. J
***
Pagi itu aku sudah tidak sabar untuk berkeliling kampung dan berjumpa dengan para petani. Tapi teman-teman masih pada asyik di tempat tidurnya heemm.. yasudah aku lebih memilih untuk membaca buku di teras, tiba-tiba kaka kelas menghampiri dan akhirnya kita berdiskusi. Yah tepatnya hari ini kita mau ngapain. Karena kita baru banget di kampung ini so kegiatan pertama yang wajib kita lakukan adalah berkeliling melihat dan perkenalan dengan warga sekitar serta melihat potensi pertanian di daerah tersebut. Okeh deh bungkus dan setelah diberitahukan kepada teman-teman akhirnya pada setuju.
***
Dengan anggota lengkap kita berjalan menelususri kampung Gili-gili yang menjadi tempat tinggal kami. Kenapa disebut gili-gili karena rumah-rumah warga di kampung tersebut hanya terdapat dipinggir jalan saja sedangkan yang lainnya hamparan sawah. Disepanjang perjalan tidak terlewatkan memotret sesuatu yang dianggap menarik buatku dan selalu membudayakan senyum, salam dan sapa. Hemm tidak disangka para warga di kampung tersebut ramah-ramah dan baik-baik. Akan tetapi ada beberapa warga yang tidak menegrti bahasa indonesia, bahasa sunda yang digunakan kasar kasar dan sebagian besar menggunakan bahasa indonesia.
***
Aku merasa waktu itu masih pagi, namun matahari sudah mulai terik dan terasa panas dikulit. Yah tentunya ini sangat berbeda dengan kondisi di Bogor atau pun di rumahku. Tapi itu semua tidak menjadi hambatan untuk terus melanjutkan perjalanan pertama kita di desa tersebut. Sepanjang perjalanan kami bertemu dengan petani yang sudah menerapkan pertanian terpadu yaitu pertanian, perikanan dan peternakan dalam satu tempat. Kami juga bertemu dengan petani yang sedang menyemprot padinya atau sedang aplikasi pestisida. Bertemu juga dengan petani yang sedang mengolah lahan sawahnya dan banyak kegiatan yang lainnya. Oh iya kebanyakan petani disini sistem penggarap soalnya pemilik lahannya itu kebanyakan orang Jakarta. Yah lumayan lah hari ini mendapatkan banyak informasi dan pengalaman baru. Karena kami tidak hanya bertemu dengan petani yang kita jumpai akan tetapi kami juga mengobrol dengan mereka mengenal lebih dekat dan mencoba memahami apa yang sedang mereka rasakan saat ini.
***
Karena hari sudah semakin terik kami pun memutuskan untuk mencukupkan keliling kampung hari ini. Setibanya di rumah pak Kades ternyata kami sudah ditunggu oleh ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) bapak Ridwan. Akhirnya kami pun melanjutkan diskusi bersama beliau, sungguh luar biasa banyak sekali informasi mengenai pertanian di Desa Sukajadi ini. Selain itu juga kami semakin mengetahui dan memahami yang menjadi permasalahan di Desa tersebut. Sehingga semakin jelas apa yang kan kami lakukan selama dua bulan di Desa ini untuk sedikit membantu petani dan banyak belajar dari mereka.
***
Dear, begitulah kegiatan aku di hari ke dua KKP ini, aku menikmatinya dan mensyukurinya. Seperti biasa kegiatan lainnya kita buka puasa bersama, tarawih berjamaah di musola, tadarusan di musola dan berbincang hanagat bersma keluarga pak Kades diruang TV. Mungkin sudah dulu ya ceritanya untuk hari ini.. semoga besok ceritanya lebih indah dan penuh makna aamiiiin.. see you :)




Bersama hembusan angin malam di Bekasi, 02 Juli 204_TSA_

Rabu, 02 Juli 2014

Hari pertamaku di Desa Sukajadi untuk KKP



 Hari pertamaku di Desa Sukajadi untuk KKP

Dear, entah mengapa dan apa yang membuatku merasa tenang menjelang KKP (Kuliah Kerja Profesi). Orang lain dengan sekian kesibukannya mempersiapakan dengan berbagai hal, sedangkan aku pada saat itu masih berapa di pangkuan ibu. Aku yang selalu merindukan rumah tengah menikmati kebersaan keluarga pada saat itu. Alhamdulillah aku diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah puasa hari pertama di rumah bersama keluarga setelah selama tiga tahun terakhir ini tidak pernah aku rasakan lagi.
Hari ini pun tiba, tepatnya tanggal 1 Juli 2014 dengan persiapan seadanya karena itu adanya. Aku berangkat ke Desa Sukajadi Kec Sukakarya Kab Bekasi untuk melaksanakan ibadah KKP. Kita berangkat bersama-sama menggunakan bis, berangkat dari Bogor pukul 05.16 dengan mengucapkan Bismilllah Bis pun melaju. Perjalanan yang cukup panjang dan aku pun tidak ingin melewatkan waktu begitu saja. Mengisinya dengan yang bermanfaat itu jauh lebih baik.
***
Setiap perjalanan pasti ada persinggahan, yah mungkin pada saat itu bisa dikatakan persinggahan untuk kami. Berhenti sejenak untuk beristirahat dan kemudian melanjutkan perjalanan. 

Setiba di kantor Bupati Kabupaten Bekasi, kami disambut dengan baik dan penyambutan itu berjalan dengan lancar yang diakhiri dengan penyerahan pelakat dari pihak IPB kepada Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi begitupun sebaliknya.
****
Tidak menunggu lama setelah penyambutan itu kami melanjutkan perjalanan menuju kantor kecamatan. Luar biasa disana kita sudah ditunggu oleh beberapa petinggi baik dari pihak kecamatan dan pihak desa. Dan aku bersyukur kelompok aku sudah ditunggu oleh kepala desa dan siap untuk mengantarnya ke rumah beliau. Iya betul saya dan teman-teman kelompok Desa Sukajadi, Kec Sukakarya Kabupaten Bekasi dipersilahkan untuk tinggal di rumah pak Kades untuk dua bilan kedepan selama KKP berlangsung. Sungguh nikmat yang senantiasa aku syukuri, karena beliau beserta keluarga memperlakukan aku dan teman-teman dengan baik.
***
Setiba di rumah pak Kades dengan akrabnya kami langsung berbaur dan mengobrol seakan banyak pertanyaan yang sangat mengebu-gebu untuk kita tanyakan. Hari pertama yang menyenagkan, bagaimana tidak layaknya saudara atau mungkin anak-anaknya beliau kita diajak untuk berbelanja bersama. Oh iya sebelumnya perkenalkan pak Kades bernama Eman supriatna dan Bu Kades memiliki tiga orang anak, anak pertama Kuliah di Unsika semester 3 jurusan pemerintahan, anak kedua kelas 3 MTs dan anak ketiga kelas 3 SD. Yah itulah keluarga pak Kades yang selama dua bulan kedepan akan menjadi keluarga aku dan teman-teman.
***
Oh iya Dear, berdasarkan hasil ngobrol-ngobrol santai kami dengan pak Kades mengenai permasalahan yang terjadi di Desa Sukajadi terutama permaslahan pertanian. Ini nih yang menjadi permasalahannya. Pertama sungai Ciherang yang menjadi sumber perairan pertanian masyarakat sudah tercemar limbah pabrik. Sehingga dapat mengganggu sistem pertanian masyarakat. Selain itu juga banjir yang tingginya mencapai lutut orang dewasa mengakibatkan padi yang baru ditanam harus luluh lantah tersapu air banjir. Sehingga mengakibatkan pola tanam yang tidak serempak di lahan pertanian yang sama. Serangan OPT pun tidak dapat dihindari. Untuk hama yang sering mereka keluhkan adalah serangan wereng batang coklat dan penggerek batang. Hal ini dapat dilihat dari sistem budidaya mereka yang masih mengandalkan pestisida sebagai pengendaian terampuh dan tidak dikembalikannya jerami ke tanah juga berperan pada belum optimalnya produktifitas padi di Desa Sukajadi ini. Alasan mereka menggunakan pestisida dengan intensif karena tidak ada penyuluhan tentang pestida dan menjadi korban ajang promo produsen pestisida. Hal ini karena petugas penyuluh hanya terdapat satu untuk empat desa itu pun perempuan dan memiliki kesibukan lain yaitu mengajar. Beliau bernama ibu Yeni. Untuk alasan jerami tidak dikembalikan yah simpel saja karena memerlukan waktu lama untuk mengembalikan jerami ke lahan sampai menjadi busuk dan dapat diolah tanahnya. Padahal dengan dikembaikannya jerami ke sawah dapat mengurani kebutuhan pupuk dan serangan OPT.
***
Tapi ya begitulah petani masih belum mendapatkan pencerahan dan keadaran akan pentingnya pertanian yang kembali ke alam dan memanfaatkan sesuatu yang bernilai untuk pertanian. Disinilah peran kita sebagai mahasiswa, belajar dari mereka, memahami dan turut merasakan apa yang mereka rasakan. Masuk kedalam kehidupan mereka dan memberikan penyeuluhan yang dapat mencerahkan masyarkat mengenai penegetahuan umum yang menunjang untuk pertanian lebih baik lagi. Oh iya masalah pertanian yang lain juga masih perlu diperhatikan. Yaitu masih kurangnya perhatian dan kesadaran masyrakat akan pentingnya mengoptimalkan lahan pekarangan rumah. Yah jadi masih banyak pekarangan rumah masyrakat yang hanya dimanfaatkan untuk tempat bermain anak-anak, sayang banget kan? Padahalkan kalau lebih dioptimalkan lagi dapat menjadi pekarangan yang indah dan mampu mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari :) ..
***
Yah begitulah hari pertama aku di tempat KKP, alhamdulillah baik rezekinya. Mendapatkan keluarga baru yang luar biasa baiknya, teman-teman yang ketje beud, serta sambutan hangat dari setiap stakeholders beserta masyarakat yang kita jumpai. Hari pertama ini ditutup dengan buka puasa bersama di rumah pak Kades, shalat tarawih dan obrolan santai penuh makna... selesai nantikan episode berikutnya bakalan ada apa yah? Yang jelas insya Allah aku menikmati KKP di bulan Ramadhan ini, aku menjalankan semuanya tanpa megurangi kebutuhan aku akan ibadahku di bulan suci ini. Semoga Allah seantiasa memberikan perlindungan-NYA dan semuanya berjalan dengan lancar aamiiiin. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan (ar-Rahman).

Di Sepinya malam, Bekasi 01 Juli 2014_TSA_