Hari ketiga di Desa Sukajadi
tempat KKP
Dear, tidak
terasa yah sudah hari ketiga aku di tempat KKP dan sudah hari kelima Ramadhan. Alhamdulillah
masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menjalankan aktivitas yang sudah
menungguku.
***
Dear,
rencananya hari ini aku dan teman-teman kelompok akan bertemu dengan para ketua
Gapoktan dan ketua RT Desa Sukajadi. Seperti yang telah didiskusikan tadi malam
akhirnya kami pun bersiap-siap. Namun sebelum itu kami mengadakan diskusi
terlebih dahulu mengenai program ke depan dan sekedar mengisi jurnal harian. Sungguh
suasana yang nyaman dan sangat kekeluargaan, layaknya sudah saling mengenal
lama kami terbentuk menjadi sebuah keluarga yang saling melengkapi satu sama
lainnya. Tidak lupa juga keakraban kami selalu dihiasi suasana humor yang
menghibur. Diskusi pun selesai dan Pak Kades sepertinya sudah siap dan mengajak
kami pergi ke Kantor Desa untuk ikut rapat. Hah rapat? Sempat kaget juga sih,
soalnya aku tidak menyangka akan diajak untuk rapat mingguan di Kantor Desa. Padahal
agenda sebelumnya kami hanya sekedar pertemuan biasa, tapi yasudahlah mau
bagaimana lagi walaupun salah kostum kita tetap berangkat bersama pak Kades.
***
Setiba di
kantor desa kami disambut dengan baik oleh sekdes dan dipersilahkan memasuki
ruangan rapat. Seperti biasa mahasiswa suka banget duduk dibarisan belakang,
tapi hal tersebut tidak bertahan lama karena pak Sekdes meminta kami untuk
duduk di depan bersama pak Kades beserta jajarannya. Rapat mingguan merupakan
agenda rutin yang dilaksanakan di Desa Sukajadi yang membahas program yang
sedang berlangsung atau yang akan segera berlangsung. Dalam rapat mingguan desa
ini dihadiri oleh Kades, Sekdes, Ketua BPD, PPL, ketua RT, ketua RW, kepala
Dusun dan LINMAS beserta kami mahasiswa IPB yang sedang melaksanakan KKP. Sungguh
suatu kebanggaan bagi kami dapat ikut serta dalam rapat mingguan desa ini.
***
Heemm, lama
juga yah rapatnya aku sempet ngantuk juga Dear maklum sehabis sahur tidak pernah
tidur lagi ibu rumah tangga banget nyuci terus si Tika teh he. Tapi alhamdulillah
rapatnya akhirnya selesai juga. Menuruk aku yah, rapatnya cukup baik persertanya
kooperatif pada banyak yang mengajukan pertanyaan dan pihak Kades, Sekdes dan
ketua BPD menanggapinya dengan bijak. Sehingga informasi yang disampaikan
kepada para petinggi kampung dapat diterima dengan baik.
***
Dear, rapatnya
sudah selesai tapi kami masih memiliki agenda lain yaitu berdiskusi dan sharing
dengan ibu Yenie Novianti petugas penyuluh lapang (PPL) yang bertugas sebagai
penyuluh untuk dua Desa yaitu Desa Sukajadi dan Desa Sukakarya. Beliau merupakan
alumni D3 IPB jurusan Tekknologi benih dan lulusan UNS jurusan Agronomi
Hortikultura dan sekarang sedang melanjutkan pendidikan S2. Beliau merupakan
orang yang aktif dan penuh semangat, terlihat selama proses diskusi dan sharing
ibu Yenie sangat mendominasi pembicaraan kami. Heem sepertinya kita mirip tipe
orang deskriptif, terlihat dari cara ibunya bercerita.
***
Kami khususnya
aku belajar banyak hal dari ibu Yenie bagaimana sulitnya menjadi penyuluh dan
membuat petani mau menerapkan apa yang sudah ibu Yenie dan pihak gapoktan contohkan
di laboratorium lapang. Iya betul kita tidak bisa memaksakan kehendak kita
untuk secara otomatis merubah sikap petani.
Petani yang
berada dibawah bimbingan ibu Yenie sudah mulai mau menerapkan sistem tanam
jajar legowo walaupun belum sesuai dengan jajar legowo yang baik. Disini aku
mengenal sistem tanam SRI, Jajar legowo, Tabela (Tanam benih langsung). Namun yang
menjadi permasalahan di desa ini adalah belum terlaksananya sistem tanam
serempak. Penyebabnya sangat beragam mulai dari masalah banjir, sistem tenaga
kerja yang bergilir misalnya tenaga kerja tandur dan pengolahan tanah itu
terbatas jadi tidak mungkin dapat tanam serempak. Padahal jika diterapkannya
sistem tanam serempak dapat memutus siklus hama sehingga mengurangi serangan
OPT terhadap tanaman padi.
***
Dear, betul
kata ibu Yenie kita hanya bisa berusaha memberikan pengarahan, mencontohkan dan
berusaha mengajak adapun mereka mau mengadopsi teknologi yang kita kenalkan itu
hanya bonus atas usaha kita. Wah jadi semakin bersemangat nih untuk bisa
bermanfaat bagi para petani. Oh iya ibu Yenie juga sering mengadakan pelatihan
bersama kelompok tani dalam pembuatan kompos, pemeliharaan Tricogramma di
laboratorium, selalu mengingatkan agar mengembalikan jerami ke sawah dan
usaha-usaha yang lainnya. Tapi ya itu tadi hanya sedikit petani yang sadar akan
pentingnya bertani secara organik dengan berbagai alasan klasik.
***
Oh iya Dear,
bu Yenie dan pak Ridwan yang menemani kami berdiskusi pun merespon dengan baik
ketika kami memaparkan program yang akan kami lakukan di Desa. Belai bersedia
menyediakan lahan untuk percontohan pekarangan lengkap dengan perlengkapannya. Beliau
juga dengan senag hati bekerjasama untuk mengundang para kelompok tani ke
kantor BP3K pada saat akan diadakannya penyuluhan pertanian berkelanjutan dari
kami. Kenapa kami mengundang para kelompok tani karena sasaran yang tepat
adalah mereka. Dengan begitu akan mudah informasi disampaikan kepada petani. Karena
kikta harus bergerak dari atas dulu kata ibu Yenie. Selain itu juga mereka
tidak merasa keberatan ketika sedang ada program di desa kami ikut serta dalam
kegiatan tersebut. Misalnya saja petani kampung Caringin ada yang sedang tandur
kita ikut menanam atau ada yang sedang panen kita iku panen. Sedikit sedikit
kita masukan pemahaman dan ilmu yang sudah kita miliki, bisa dikatakan berbagi
dengan tindakan yang nyata. Tapi aku juga sadar sih kalau nantinya aku yang
akan banyak belajar dari mereka.
***
Dear,
sebetulnya masih banyak hasil sharing bersama ibu Yenie dan pak Ridwan tapi
kalau aku ceritakan semuanya disini aku juga bingung sendiri harus mulai
darimana. Intinya petani itu tidak mudah menerima teknologi baru yang kita
perkenalkan dan merubah sikap itu hal terselut tapi masih mungkin jika
kesadaran itu sudah ada pada diri mereka.
***
Cuaca yang
sangat panas membuat aku cepat lelah, setelah selesai shalat dzuhur kami pun
memutuskan untuk pulang. Waktu menunjukan pukul 13.30 tahu kan Dear posisi
matahari tepat di atas kepala dan kita pulang naik motor. Setiba di rumah aku
belum sempat menormalkan suhu tubuh tapi sudah tidk tahan dengan rasa kantuk. Akhirnya
setelah cuci kaki memutuskan untuk tidur dan tahu tidak Dear bangun-bangun aku
demam, suhu tubuh aku naik dan seperti orang sakit. Hal ini berlanjut sampai
waktu sahur dan sampai pagi lagi. Terkadang aku juga msih sukabingung dengan
diri aku, tidak bisa minum es padahal meliaht teman-teman berbuka dengan
meminumnya sepertinya terasa nikmat tapi aku tidak bisa. Mungkin aku bisa
menghindari minum es tapi aku tidak bisa menghindari teriknya matahari yang
panasnya seperti membakar dan akhirnya kau demam juga. Jujur sedih sih tapi aku
tidak berani bilang ibu dan teman-teman, aku bersikap seperti biasa ikut
tarawih namun yang beda aku tidak ikut berkumpul bersama mereka diruang TV
karena aku memutuskan untuk istirahat agar demamnya cepat turun.
***
Ya begitulah Dear, dalam tidurku
sebetulnya aku khawatir, aku takut demam ini berlanjut tapi alhamdulillah aku
bisa mengatasinya. Itulah pentingnya menjaga kesehatan tapi semaksimal apapun
kita menjaga kembali lagi hanya kita yang mengerti akan diri sendiri maka
jangan terlalu memaksakan. Yupz pokoknya aku harus sehat dan semangat untuk
menyambut hari keempat di tempat KKP Be Happy Cha:)
Fajar pun belum nampak di Bekasi,
04 Juli 2014_TSA_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar