Hari kedua di Desa Sukajadi tempat KKP
Hari ini aku
mengawalinya dengan shalat shubuh berjamaah di mudola sekitar rumah pak Kades. Wah
ini kesempatan bagi kami untuk ngobrol-ngobrol dengan Tokoh Agama di desa
tersebut. Kebetulan kami bertemu dengan bapak Abdul Rojak, beliau merupakan
pemuka agama di desa Suka jadi, selain itu beliau juga memiliki kegiatan
seperti mengajar ngaji anka-anak dan menjadi pengisi dalam pengajian ibu-ibu. Namun
sayang sekali di bulan Ramadhan ini kegiatan tersebut diliburkan. Heemm pagi itu
kembali kami mendapatkan pengalaman dan ilmu baru sebagai bekal untuk bergaul
dengan masyarakat di desa tersebut. Seakin tertarik dan semakin ingin mengenal
masyarakat lebih dekat.
***
Pegi ini
seperti biasa matahari cerah melengkapi
pagiku yang sangat ku nanti. Layaknya ibu rumah tangga aku melakukan pekerjaan
ibu rumah tangga tanpa melupakan yang telah aku targetkan. Dapat melakukan
segala sesuatu dengan seimbang membuat aku semakin menemukan jati diri. Aku
semakin bisa bagaimana mengatur waktu, memilah mana yang lebih penting,
penting, biasa dan sangat biasa. Alhamdulillah KKP ini merupakan sekolah
karakter buat aku. Di bulan Ramadhan ini aku belajar bagaimana saling
menghargai antar umat beragama dan menciptakan keakraban antar teman
sekelompok. Jadi gak heran kalau teman-teman kelompok aku pada kompak dan ketje
beud dah. J
***
Pagi itu aku
sudah tidak sabar untuk berkeliling kampung dan berjumpa dengan para petani.
Tapi teman-teman masih pada asyik di tempat tidurnya heemm.. yasudah aku lebih
memilih untuk membaca buku di teras, tiba-tiba kaka kelas menghampiri dan
akhirnya kita berdiskusi. Yah tepatnya hari ini kita mau ngapain. Karena kita
baru banget di kampung ini so kegiatan pertama yang wajib kita lakukan adalah
berkeliling melihat dan perkenalan dengan warga sekitar serta melihat potensi
pertanian di daerah tersebut. Okeh deh bungkus dan setelah diberitahukan kepada
teman-teman akhirnya pada setuju.
***
Dengan anggota
lengkap kita berjalan menelususri kampung Gili-gili yang menjadi tempat tinggal
kami. Kenapa disebut gili-gili karena rumah-rumah warga di kampung tersebut
hanya terdapat dipinggir jalan saja sedangkan yang lainnya hamparan sawah. Disepanjang
perjalan tidak terlewatkan memotret sesuatu yang dianggap menarik buatku dan
selalu membudayakan senyum, salam dan sapa. Hemm tidak disangka para warga di
kampung tersebut ramah-ramah dan baik-baik. Akan tetapi ada beberapa warga yang
tidak menegrti bahasa indonesia, bahasa sunda yang digunakan kasar kasar dan
sebagian besar menggunakan bahasa indonesia.
***
Aku merasa
waktu itu masih pagi, namun matahari sudah mulai terik dan terasa panas
dikulit. Yah tentunya ini sangat berbeda dengan kondisi di Bogor atau pun di
rumahku. Tapi itu semua tidak menjadi hambatan untuk terus melanjutkan
perjalanan pertama kita di desa tersebut. Sepanjang perjalanan kami bertemu
dengan petani yang sudah menerapkan pertanian terpadu yaitu pertanian,
perikanan dan peternakan dalam satu tempat. Kami juga bertemu dengan petani
yang sedang menyemprot padinya atau sedang aplikasi pestisida. Bertemu juga
dengan petani yang sedang mengolah lahan sawahnya dan banyak kegiatan yang
lainnya. Oh iya kebanyakan petani disini sistem penggarap soalnya pemilik
lahannya itu kebanyakan orang Jakarta. Yah lumayan lah hari ini mendapatkan
banyak informasi dan pengalaman baru. Karena kami tidak hanya bertemu dengan
petani yang kita jumpai akan tetapi kami juga mengobrol dengan mereka mengenal
lebih dekat dan mencoba memahami apa yang sedang mereka rasakan saat ini.
***
Karena hari
sudah semakin terik kami pun memutuskan untuk mencukupkan keliling kampung hari
ini. Setibanya di rumah pak Kades ternyata kami sudah ditunggu oleh ketua
Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) bapak Ridwan. Akhirnya kami pun melanjutkan diskusi
bersama beliau, sungguh luar biasa banyak sekali informasi mengenai pertanian
di Desa Sukajadi ini. Selain itu juga kami semakin mengetahui dan memahami yang
menjadi permasalahan di Desa tersebut. Sehingga semakin jelas apa yang kan kami
lakukan selama dua bulan di Desa ini untuk sedikit membantu petani dan banyak
belajar dari mereka.
***
Dear,
begitulah kegiatan aku di hari ke dua KKP ini, aku menikmatinya dan
mensyukurinya. Seperti biasa kegiatan lainnya kita buka puasa bersama, tarawih
berjamaah di musola, tadarusan di musola dan berbincang hanagat bersma keluarga
pak Kades diruang TV. Mungkin sudah dulu ya ceritanya untuk hari ini.. semoga
besok ceritanya lebih indah dan penuh makna aamiiiin.. see you :)
Bersama hembusan angin malam di
Bekasi, 02 Juli 204_TSA_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar